Zero Trust: Paradigma Baru dalam Proteksi Data dan Sistem

24 October 2023 Rani Pilo

Zero Trust: Paradigma Baru dalam Proteksi Data dan Sistem

Keamanan menjadi semakin penting khususnya dalam era digital yang terus berkembang seperti saat ini. Ancaman siber semakin canggih dan beragam, sehingga perusahaan perlu mengadopsi pendekatan yang lebih proaktif dalam melindungi data dan sistem mereka. Salah satu pendekatan terkini yang banyak dibicarakan adalah zero trust, yang secara harfiah berarti “tidak mempercayai apa pun.”

Zero trust adalah paradigma keamanan yang mengambil keraguan sebagai titik awal, yang artinya perusahaan harus memverifikasi setiap pengguna dan perangkat yang berupaya mengakses jaringan atau sumber daya. Guna memahami lebih lanjut, artikel ini akan menjelaskan secara detail apa yang dimaksud dengan zero trust, manfaat utama dari paradigma keamanan ini, dan memberikan panduan tentang bagaimana cara mengimplementasikannya dalam lingkungan perusahaan.

Apa yang Dimaksud dengan Zero Trust?

Zero trust adalah paradigma keamanan yang mengubah cara kita memandang dan mengelola akses ke jaringan dan sumber daya dalam lingkungan digital. Pada dasarnya, konsep ini menolak asumsi bahwa entitas internal, seperti pengguna atau perangkat di dalam jaringan, dapat sepenuhnya dipercaya secara default. Sebaliknya, zero trust memandang setiap akses sebagai potensi ancaman, memerlukan verifikasi identitas dan otorisasi pada setiap tahap interaksi.

Melalui pendekatan ini, bahkan pengguna atau perangkat yang telah mendapatkan akses awal harus terus membuktikan keamanan mereka selama sesi berlangsung. Ini berarti bahwa meskipun entitas telah berhasil masuk, ia tidak diberikan akses tak terbatas, melainkan harus melewati serangkaian verifikasi berlapis. Dengan demikian, zero trust membangun lapisan pertahanan yang kuat dan adaptif dalam menghadapi ancaman siber yang terus berkembang di era digital ini.

Mengapa Zero Trust Diperlukan?

Zero trust adalah pendekatan keamanan yang mutlak diperlukan karena pendekatan keamanan konvensional, yang bergantung pada perimeter untuk melindungi aset, telah kehilangan efektivitasnya. Perimeter tradisional yang mengandalkan firewall, VPN, dan alat keamanan lainnya, dapat ditembus oleh serangan siber modern.

Sementara itu, konsep zero trust mengasumsikan bahwa semua pengguna, perangkat, dan aplikasi tidak dapat dianggap aman, bahkan jika mereka beroperasi di dalam jaringan internal. Setiap akses terhadap aset harus melewati proses verifikasi yang ketat, tanpa memandang lokasi atau asal permintaan. Berikut adalah beberapa alasan mengapa pendekatan zero trust sangat diperlukan:

Ancaman Keamanan yang Terus Berkembang

Teknologi dan metode serangan siber terus berkembang, sehingga perusahaan harus selalu siap menghadapi ancaman baru dan lebih canggih.

Kerja Jarak Jauh yang Semakin Umum

Banyak perusahaan mengijinkan karyawan untuk bekerja dari jarak jauh. Ini membuat perlunya pendekatan keamanan yang lebih canggih, karena data perusahaan harus dilindungi bahkan ketika diakses dari luar jaringan perusahaan.

Perlindungan Data yang Sensitif

Data sensitif seperti informasi pelanggan, keuangan, dan rahasia industri harus dilindungi secara ketat dari akses yang tidak sah atau pencurian.

Pencegahan Terhadap Serangan Insider

Meskipun serangan dari luar perusahaan adalah ancaman besar, serangan dari dalam juga dapat terjadi. Zero trust membantu mencegah akses yang tidak sah dari pengguna atau perangkat internal.

Kepentingan Kepatuhan dan Regulasi

Banyak industri memiliki peraturan ketat terkait dengan keamanan dan privasi data. Mengimplementasikan zero trust dapat membantu perusahaan mematuhi persyaratan ini.

Apa yang Harus Dilindungi dalam Zero Trust?

Pada pendekatan zero trust, yang harus dilindungi adalah segala hal yang berpotensi menjadi titik masuk atau potensi target serangan. Ini termasuk:

Akses Pengguna

Semua akses pengguna, baik dari lokasi internal maupun eksternal, perlu diidentifikasi, diverifikasi, dan diawasi. Ini mencakup penggunaan perangkat seluler, laptop, dan perangkat lain yang dapat mengakses jaringan perusahaan.

Akses Aplikasi

Aplikasi yang digunakan oleh perusahaan, terutama aplikasi bisnis yang mengandung data sensitif, harus dilindungi. Ini mencakup aplikasi yang dijalankan di dalam jaringan perusahaan maupun yang di-host di lingkungan cloud.

Data Sensitif

Data sensitif perusahaan, seperti data pelanggan, informasi keuangan, dan data pribadi pengguna, harus diberikan perlindungan yang ketat. Hal ini mencakup enkripsi data, kontrol akses, dan pemantauan aktivitas data.

Sistem dan Server

Sistem dan server yang menyimpan data sensitif dan aplikasi perlu dijamin keamanannya. Ini termasuk proteksi terhadap serangan seperti malware, ransomware, dan serangan lainnya.

Jaringan

Jaringan perusahaan sendiri harus dianggap sebagai lingkungan yang tidak aman. Semua aktivitas jaringan, termasuk lalu lintas internal, perlu dipantau dan diverifikasi.

Perangkat IoT (Internet of Things)

Perangkat-perangkat IoT dalam lingkungan perusahaan, seperti kamera keamanan atau perangkat sensor, juga perlu diberikan perlindungan. Mereka dapat menjadi pintu masuk bagi penyerang jika tidak diamankan.

Identitas Pengguna dan Entitas (UEBA)

Zero trust memerlukan identifikasi yang kuat dan verifikasi identitas pengguna serta entitas yang terlibat dalam akses dan interaksi dengan sistem.

Akses Remote

Pengguna yang bekerja dari lokasi eksternal atau menggunakan koneksi jarak jauh perlu dijamin keamanan akses mereka.

Akses Vendor dan Mitra

Akses yang diberikan kepada vendor, mitra bisnis, atau pihak ketiga perlu diawasi dan diberikan kontrol yang ketat untuk meminimalkan risiko.

Protokol dan Lalu Lintas Jaringan

Semua protokol dan lalu lintas jaringan perlu dianalisis dan dipantau untuk mendeteksi aktivitas yang mencurigakan.

Kontrol Akses yang Ketat

Pengguna dan entitas hanya boleh memiliki hak akses yang diperlukan untuk melaksanakan tugas mereka dan tidak lebih dari itu.

Apa Manfaat Utama dari Zero Trust?

Berikut adalah beberapa manfaat utama dari pendekatan zero trust:

Keamanan yang Lebih Tinggi

Zero trust memastikan bahwa setiap permintaan akses dievaluasi secara ketat, berdasarkan hak akses terendah. Ini mengurangi risiko izin yang berlebihan, sehingga pengguna atau perangkat hanya memiliki akses ke sumber daya yang benar-benar diperlukan. Dengan demikian, serangan internal atau lateral dapat dicegah dan keamanan perusahaan dapat ditingkatkan.

Visibilitas Mendalam

Zero trust model memindahkan batas keamanan dari perimeter jaringan tradisional ke setiap aplikasi atau sistem. Ini memberikan perusahaan visibilitas yang lebih mendalam terhadap aktivitas di dalam jaringan mereka. Melalui pemantauan yang lebih baik, perusahaan dapat mendeteksi ancaman lebih awal, mengidentifikasi perilaku mencurigakan, dan merespons dengan lebih cepat.

Kepatuhan yang Ditingkatkan

Banyak peraturan dan undang-undang mengharuskan perusahaan melindungi data sensitif dan melacak akses ke data ini. Melalui zero trust, perusahaan memiliki catatan akses yang rinci sehingga memudahkan pemenuhan persyaratan kepatuhan. Data sensitif dapat dijaga lebih baik, dan perusahaan dapat dengan mudah membuktikan bahwa hanya pengguna yang sah yang memiliki akses.

Fleksibilitas Operasional

Zero trust memungkinkan pengguna untuk mengakses sumber daya dari mana saja, bahkan di luar jaringan perusahaan. Hal ini memfasilitasi kerja jarak jauh dan mobilitas karyawan. Melalui kebijakan akses yang ketat, perusahaan dapat memfasilitasi produktivitas tanpa mengorbankan keamanan.

Respons Cepat Terhadap Ancaman

Melalui visibilitas yang lebih mendalam dan pemantauan secara real-time, perusahaan dapat merespons lebih cepat terhadap ancaman dan insiden keamanan. Tindakan dapat diambil segera setelah ancaman terdeteksi, meminimalkan dampak potensial dan kerugian.

Bagaimana Cara Mengimplementasikan Zero Trust?

Mengadopsi pendekatan zero trust menjadi strategi keamanan yang sangat menguntungkan dalam lingkungan teknologi yang semakin kompleks dan berubah. Lantas bagaimana cara mengimplementasikan pendekatan ini? Beberapa praktik terbaik untuk mengimplementasikan zero trust architecture mencakup hal berikut:

Implementasikan Overlay Jaringan

Gunakan Software-defined Perimeter (SDP) untuk mengatur aliran data dan kontrol. Melalui cara ini, perubahan dapat dilakukan tanpa perlu melakukan rewiring yang signifikan.

Gunakan Host-based Model

Kontrol akses dengan menggunakan host-based model, ini memungkinkan pengelolaan akses yang dapat diandalkan dan dapat ditingkatkan.

Terapkan Enkripsi

Gunakan algoritma enkripsi untuk mengamankan data sensitif. Enkripsi data saat berada di istirahat dan saat berpindah, dan pastikan akses ke kunci dekripsi terbatas.

Manfaatkan Kubernetes

Gunakan platform orkestrasi kontainer seperti kubernetes. Berfungsi di berbagai lingkungan cloud dan memberikan visibilitas dan kontrol yang mendalam. Hal ini sangat berguna untuk menerapkan zero trust dalam lingkungan multi-cloud yang kompleks.

Otomatisasi Ketika Memungkinkan

Manfaatkan otomatisasi untuk mempermudah pengelolaan perlindungan yang sangat rinci. Melalui cara ini, sistem dapat menjadi lebih mudah digunakan, berkelanjutan, dan dapat ditingkatkan secara efisien.

Terapkan praktik keamanan zero trust bersama Aplikasi Servis Pesona, partner andal dalam dunia keamanan IT. Aplikas Servis Pesona adalah perusahaan IT security yang berkomitmen untuk melindungi aset berharga perusahaan dengan pendekatan yang revolusioner. Melalui penerapan kebijakan keamanan ini , Aplikas memastikan bahwa setiap akses ke jaringan, sistem, dan aplikasi perusahaan Anda dievaluasi secara cermat, memberikan izin hanya pada tingkat terendah yang diperlukan.

Keamanan yang ketat ini akan membantu mengurangi risiko potensial dari akses yang tidak sah dan menjaga visibilitas yang mendalam terhadap aktivitas jaringan perusahaan. Bersama Aplikasi Servis Pesona, perusahaan Anda dapat membangun lingkungan keamanan yang kuat dan adaptif dan siap menghadapi ancaman siber modern. Jangan biarkan keamanan menjadi titik lemah dalam perusahaan Anda, terapkan zero trust security untuk melindungi masa depan perusahaan.

Jangan ragu untuk menghubungi kami di marketing@phintraco.com untuk informasi lebih lanjut terkait implementasi pendekatan zero trust. 

Editor: Cardila Ladini

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *