Lateral Movement: Ancaman Security yang Bergerak Tanpa Terdeteksi

03 October 2023 Rani Pilo

Lateral Movement: Ancaman Security yang Bergerak Tanpa Terdeteksi

Keamanan informasi dan data semakin menjadi fokus utama dalam era digital ini. Ancaman-ancaman cyber terus berkembang, dan salah satu bentuk serangan yang semakin meresahkan adalah lateral movement. Ancaman ini mampu bergerak di dalam jaringan tanpa terdeteksi, mengakibatkan potensi kerusakan besar pada sistem dan data sensitif. Artikel ini akan membahas berbagai teknik lateral movement attack yang sering digunakan oleh para penyerang, serta strategi yang dapat diadopsi untuk mencegahnya. Melalui pemahaman yang lebih mendalam tentang serangan ini, perusahaan dapat mengambil langkah-langkah yang tepat untuk melindungi sistem dan data mereka.

Apa yang Dimaksud dengan Lateral Movement?

Lateral movement (gerakan lateral) adalah teknik yang digunakan oleh pelaku kejahatan siber untuk bergerak lebih lanjut ke jaringan setelah mendapatkan akses awal untuk mencari data sensitif dan aset lainnya yang bernilai tinggi. Pelaku kejahatan siber ini akan menyamarkan diri mereka sebagai pengguna yang sah untuk menghindari deteksi dan memperkuat penyamarannya dengan cara berkompromi dengan host tambahan dan meningkatkan privileges mereka.

Lateral movement adalah salah satu teknik yang paling berbahaya dalam serangan siber, karena dapat memungkinkan pelaku kejahatan siber untuk mendapatkan akses ke data dan sistem yang paling sensitif di dalam jaringan. Teknik ini juga dapat digunakan untuk menyebarkan serangan ke jaringan lain yang terhubung ke jaringan yang telah dikompromi.

Apa Saja Teknik-Teknik Lateral Movement Attack?

Terdapat beberapa teknik lateral movement attack yang sering digunakan oleh pelaku kejahatan siber. Berikut adalah beberapa di antaranya:

Phishing

Phishing adalah teknik yang sering digunakan untuk mendapatkan kredensial pengguna. Penyerang mengirimkan email palsu atau pesan teks yang meniru entitas terpercaya, seperti bank atau perusahaan, untuk memancing pengguna agar memasukkan informasi login mereka ke dalam situs web palsu. Melalui informasi login ini, penyerang dapat mengakses akun pengguna dan memanfaatkannya dalam serangan lateral movement.

Credential Theft

Penyerang dapat mencuri kredensial pengguna, baik dengan mencuri file kredensial yang tersimpan di komputer target atau dengan menggunakan teknik perekaman keyboard (keylogging) untuk mencatat setiap kunci yang ditekan pengguna. Kredensial yang diperoleh ini kemudian dapat digunakan untuk mendapatkan akses lebih lanjut dalam jaringan.

Privilege Escalation

Setelah mendapatkan akses awal ke sistem target, penyerang mungkin mencari cara untuk meningkatkan hak akses mereka. Mereka dapat mencari kerentanan dalam sistem operasi atau perangkat lunak yang digunakan untuk mendapatkan hak akses yang lebih tinggi, seperti hak administrator.

Exploiting Vulnerabilities

Penyerang juga dapat mencari kerentanan dalam sistem dan perangkat lunak yang digunakan dalam jaringan target. Jika mereka menemukan kerentanan, mereka dapat memanfaatkannya untuk mendapatkan akses yang lebih tinggi atau bahkan mengendalikan sistem tersebut.

Apa Risiko Dari Lateral Movement Attack?

Lateral movement attack merupakan ancaman serius bagi keamanan sistem dan data dalam suatu jaringan. Risiko utama dari serangan ini adalah potensi kerusakan yang signifikan yang dapat ditimbulkannya. Ketika penyerang berhasil masuk ke dalam jaringan dan melakukan gerakan lateral tanpa terdeteksi, mereka dapat mengakses data sensitif, sistem kunci, atau bahkan mengambil alih kontrol penuh atas sebagian besar infrastruktur IT perusahaan. Dengan demikian, risiko terbesar adalah kebocoran data, pencurian informasi rahasia, atau penghentian operasional yang dapat menyebabkan kerugian finansial dan reputasi yang serius bagi sebuah perusahaan.

Selain itu, serangan ini juga dapat mengganggu bisnis dan operasi sehari-hari dengan mengakibatkan penurunan kinerja jaringan, ketidakstabilan sistem, atau penghentian layanan penting. Lebih lanjut, serangan ini dapat memungkinkan penyerang untuk mengeksploitasi sumber daya perusahaan, seperti sumber daya komputasi, untuk tujuan jahat seperti penambangan aset kripto. Kemampuan penyerang untuk bergerak tanpa terdeteksi di dalam jaringan merupakan ancaman serius, oleh karena itu perusahaan harus secara proaktif mengidentifikasi, mencegah, dan mendeteksi serangan ini guna melindungi keamanan data dan keberlanjutan operasional mereka.

Bagaimana Cara Mencegah Lateral Movement?

Guna mencegah lateral movement attack yang berpotensi merusak, perusahaan perlu mengadopsi serangkaian praktik keamanan yang kuat. Berikut adalah beberapa langkah yang dapat diambil untuk mencegah serangan ini:

Terapkan Principle of Least Privilege

Berikan hak akses yang sesuai kepada pengguna dan sistem. Pengguna atau aplikasi hanya harus memiliki akses ke sumber daya yang mereka butuhkan untuk menjalankan tugas mereka, tidak lebih. Ini akan mengurangi risiko serangan jika kredensial pengguna dicuri.

Monitoring Aktivitas Pengguna

Pantau aktivitas pengguna secara aktif. Identifikasi tindakan yang mencurigakan atau akses yang tidak biasa ke sistem atau data.

Aktifkan Multi-Faktor Authentication (MFA)

Wajibkan pengguna untuk menggunakan Multi-Faktor Authentication (MFA) saat masuk ke sistem. Ini membuat sulit bagi penyerang untuk mendapatkan akses bahkan jika mereka memiliki kredensial masuk.

Pantau dan Deteksi Anomali

Gunakan alat pemantauan yang dapat mendeteksi aktivitas anomali dan pergerakan lateral potensial berdasarkan pola dan perilaku yang tidak biasa.

Lakukan Patch dan Update Secara Rutin

Pastikan sistem dan aplikasi selalu diperbarui dengan patch keamanan terbaru untuk mengatasi kerentanannya yang bisa dieksploitasi oleh penyerang.

Terapkan Kebijakan Kata Sandi yang Kuat

Terapkan kebijakan kata sandi yang kuat dan mengharuskan pengguna untuk secara teratur mengganti kata sandi mereka.

Berikan Pelatihan Kesadaran Keamanan

Berikan pelatihan kepada pengguna tentang praktik keamanan yang baik, termasuk cara menghindari tindakan yang dapat memfasilitasi lateral movement attack.

Melalui penerapan kombinasi dari strategi di atas, perusahaan dapat mengurangi risiko lateral movement attack dan melindungi sistem dan data mereka dengan lebih efektif. Kesadaran akan potensi ancaman ini dan tindakan proaktif dalam menjaga keamanan jaringan merupakan langkah penting untuk menghadapi serangan cyber yang terus berkembang. Guna membantu perusahaan terhindar dari serangan yang merusak, Aplikas Servis Pesona sebagai perusahaan yang berfokus pada bidang IT security menghadirkan solusi Privilege Access Management (PAM). 

PAM tidak hanya membantu dalam mengelola hak akses pengguna dengan lebih baik, tetapi juga memungkinkan pemantauan real-time, rotasi kredensial yang otomatis, serta audit dan pelaporan yang terstruktur. Melalui implementasi solusi PAM dari Aplikas Servis Pesona, perusahaan dapat meminimalkan risiko ancaman keamanan, memastikan keamanan data sensitif, dan menjaga operasi mereka tetap lancar tanpa terganggu oleh serangan cyber yang berbahaya.

Jika Anda tertarik untuk mempelajari lebih lanjut tentang apa itu PAM dan bagaimana solusi dari Aplikasi Servis Pesona dapat membantu meningkatkan keamanan IT perusahaan Anda, jangan ragu untuk menghubungi kami melalui alamat email marketing@phintraco.com

 

Editor: Cardila Ladini

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *