Cyber threat intelligence membantu perusahaan membangun mekanisme sistem pertahanan dan memitigasi risiko yang dapat merusak reputasi brand. Transformasi digital menghadirkan kemungkinan baru terhadap bagaimana brand berinteraksi dengan pelanggan. Namun transisi ke ranah digital juga memunculkan permasalahan dalam mengimplementasi brand protection yang berpotensi berdampak buruk terhadap reputasi perusahaan.

Bagaimana Cara Cyber Threat Intelligence Mendukung Brand Protection?

Apa itu Brand Protection?

Brand protection adalah upaya yang dilakukan brand untuk melindungi produk, kekayaan intelektual, merek dagang, dan identitas merek dari pencurian serta pemalsuan yang akan berdampak buruk terhadap reputasi perusahaan. Pembajakan, penggunaan logo bisnis tanpa izin, dan pemalsuan barang merupakan contoh dari kegiatan yang brand protection tanggulangi sebelum timbul permasalahan.

Ancaman yang Sering Dihadapi Dalam Brand Protection

Brand Impersonation

Brand impersonation terjadi ketika seseorang meniru merek terpercaya untuk mengelabui korban supaya merespon dan membocorkan informasi pribadi yang sangat sensitif. Penyerang menggunakan beberapa medium digital selama melakukan impersonation, termasuk sosial media, email, dan website phishing.

Kebocoran Data

Pelanggan mempercayai perusahaan dengan data pribadi mereka agar tersimpan dengan aman. Kebocoran data akan menyebabkan kerusakan signifikan pada reputasi brand yang sangat sulit dipulihkan kembali. Kebocoran sering terjadi dikarenakan terdapat kerentanan sistem yang memungkinkan pihak tertentu untuk mengakses informasi rahasia dan menyebarkannya di internet.

Ransomware

Serangan ransomware menargetkan dan menemukan data bisnis penting di berbagai ukuran perusahaan dan industri untuk meminta tebusan uang. Ransomware menimbulkan dampak buruk pada brand dalam banyak aspek, mulai dari mengganggu operasional bisnis hingga kehilangan pelanggan setia.

Pelanggaran Kekayaan Intelektual

Internet telah memunculkan potensi penyalahgunaan kekayaan intelektual dari pihak tidak bertanggung jawab. Pelanggaran kekayaan intelektual secara online dapat terjadi dalam berbagai bentuk, termasuk:

• Menjual barang palsu yang memanfaatkan nama dan logo brand
• Membuat website phishing yang mengelabui pelanggan agar memberikan data pribadi
• Mendaftarkan nama perusahaan sebagai domain internet untuk dijual kembali demi profit
• Menggunakan Cyber Threat Intelligence Dalam Mengimplementasi Brand Protection

Monitoring

Solusi cyber threat intelligence memantau tindakan brand impersonation dan pelanggaran hak cipta dengan mengumpulkan data dari sejumlah sumber seperti website, forum, media sosial, atau marketplace. Perusahaan dapat mengidentifikasi risiko dengan terus menganalisis data secara real-time.

Mendeteksi

Tujuan utama dari solusi cyber threat intelligence adalah membuat perusahaan mampu mengetahui risiko ancaman secara berkelanjutan dan cara menanggulanginya. Mendeteksi ancaman sebelum menjadi serangan serius memungkinkan perusahaan mengambil tindakan proaktif terhadap risiko di dunia maya.
Risiko yang dipantau oleh threat intelligence meliputi :

• Penyerangan dan penjualan data
• Pembocoran data yang dilakukan oleh pihak internal
• Keberadaan akun palsu yang meniru brand
• Keberadaan website phishing

Pengambilan Tindakan

Threat intelligence menganalisis dan menyaring hasil identifikasi ancaman dan laporan manajemen serta peringatan tertentu yang mempengaruhi bisnis secara jangka panjang. Data yang terkumpul dimanfaatkan perusahaan sebagai basis untuk mengambil keputusan tepat dalam rangka mempertahankan reputasi brand.

Dapatkan Solusi Threat Intelligence di Aplikas

Anda bisa berkonsultasi dengan Aplikas Servis Pesona untuk mengimplementasikan solusi cyber threat intelligence yang mendukung inisiatif brand protection perusahaan. Solusi threat intelligence dari Aplikas mampu melindungi dan menanggulangi segala ancaman sebelum berdampak buruk terhadap brand. Hubungi kami melalui email marketing@phintraco.com untuk informasi lebih lanjut mengenai threat intelligence.